Foto: Instagram @ashanty_ash
KUPASAN.NET - Jika tak ada aral melintang, pertengahan November 2022 nanti informasinya artis Ashanty dan keluarga besarnya dikabarkan akan berkunjung ke Bengkulu.
Tujuan kedatangan Ashanty ke Bengkulu untuk bersilaturahmi kepada keluarga besarnya yang ada di Bengkulu, serta berziarah ke makam-makam para leluhurnya terdahulu.
Di samping itu, salah satu agenda Ashanty ke Bengkulu yaitu untuk melihat rumah poyangnya, H.M. Saleh dan Mastifa, rumah masa kecil kakenya Prof. KH. Abdullah Siddik, yang terletak di Pasar Tengah Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.
Selain berkunjung ke rumah poyangnya di Pasar Tengah Curup, Rejang Lebong, agenda Ashanty lainnya adalah berziarah ke makam poyangnya tersebut di TPU Talang Rimbo Baru, Curup Tengah, Rejang Lebong.
Terkait informasi tersebut, kakak kandung Ashaty, Gangsar Sambodo membenarkan, bahwa pada pertengahan November 2022 nanti Ashanty memiliki agenda berkunjung ke Bengkulu, dalam rangka berziarah dan silaturahim ke keluarga besarnya di Bengkulu.
"Iya, Insya Allah kalau tidak ada halangan, keluarga besar (Ashanty) November nanti ada agenda ke Bengkulu," pungkas Gangsar.
Diketahui, bahwa Ashanty adalah cucu dari Prof. KH. Abdullah Siddik SH yang lahir di Muara Aman, Bengkulu pada 13 Juni 1913. Beliau aktif di dalam Jong Islamietan Bond bersama Agus Salim.
Dia pernah menjabat sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan. Selain itu juga merangkap sebagai Mahkamah Tentara Republik Indonesia. Pada tahun 1948 diangkat menjadi Pemimpin Sektretarian Komisaris Pemerintahan Pusat di Bukittinggi.
Prof. KH. Abdullah Sidik dikenal dekat dengan Presiden RI pertama, Ir. Soekarno. Abdullah Sidik pernah menjadi Residen diperbantukan kepada Gubernur Sumatra di Bukittinggi 1947 Sedangkan sang neneknya bernama H Sutimah Siddik, berasal dari keluarga bangsawan, anak dari Louis de Buys seorang berkebangsaan Belanda.
Nenek moyangnya merupakan pangeran dari Pagaruyung, yang memimpin masyarakat suku Gumai.
Selain itu, kakek kandung artis Ashanty itu juga merupakan anak keturunan dari Edward Coles (Leluhur Ashanty), gubernur terakhir Benteng Marlborough Bencoolen (Bengkulu), pada 14 Oktober 1781 hingga 28 Februari 1785.
Edward Coles menikah dengan seorang gadis keturunan dari mantan penguasa Pangeran Ing Alaga, kerajaan Silebar yang berada di wilayah Bangkahulu (Bengkulu,red).
Di samping itu Sosok sang Kakek, Prof. KH. Abdullah Sidik berprofesi sebagai seorang diplomat. Bahkan, sering menemani petinggi-petinggi negara di acara kenegaraan.(*)