![]() |
Pembina Yayasan Ar-Rayhan menyerahkan hadiah Juara I lomba menggambar |
KUPASAN.NET - Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Alam Ar-Rayhan Kabupaten Rejang Lebong merupakan sekolah yang menerapkan metode pendidikan berbeda dengan sekolah lain di Rejang Lebong pada umumnya. Yaitu, mendidik anak sesuai dengan fitrahnya atau disebut oleh Pembina Yayasan Ar-Rayhan, H. Mardiono sebagai kurikulum merdeka.
Dibincangi kupasan.net di tengah-tengah kegiatan lomba menggambar pemandangan dalam rangka launching SDIT Alam Ar-Rayhan, Sabtu (28/5/22) di Eks Taman Bunga Tik Alie, Kesambe Baru, Kecamatan Curup Timur, Mardiono menjelaskan bahwa pada dasarnya fitrah anak itu berbeda dengan orang dewasa. Jika selama ini, anak "dipaksa" mengikuti keinginan guru atau sekolah, namun pada SDIT Alam ini nanti metodenya dibalik, guru yang akan mengikuti kemauan anak. Guru hanya membimbing dan mengarahkan agar potensi anak benar-benar bisa tersalurkan dengan benar.
SDIT Alam menerapkan jam belajar tidak seperti sekolah pada umumnya. Waktu belajar tatap muka diserahkan sepenuhnya kepada anak. Misalnya, anak datang jam 8.00 WIB kemudian jam 11.00 WIB sudah bosan ingin pulang atau bermain, guru mempersilahkan. Nanti jam 13.00 WIB atau jam berapapun ingin belajar, maka akan dilanjutkan lagi belajar mengajarnya. Guru selalu stand by di lokasi belajar sampai pukul 17.00 WIB untuk melakukan tatap muka.
"Meski waktu pelaksanaan tatap muka sampai pukul 17.00 WIB, tapi di luar jam tersebut guru masih akan tetap melakukan komunikasi dengan orang tua wali murid untuk mengetahui perkembangan anak," jelas Mardiono.
Tempat sekolahnya pun tidak seperti sekolah umum biasa yang belajar di dalam ruangan. Namun, SDIT Alam ini akan lebih banyak belajar di alam terbuka. Dalam belajar, murid akan berinteraksi langsung dengan alam. Di lokasi sekolah sudah disiapkan taman-taman tempat bermain dan belajar anak. Akan ada beragam aktivitas cara belajar, beragam lingkungan, beragam interaksi, sehingga konsep belajarnya benar-benar menyenangkan. Karena pada dasarnya anak-anak itu lebih suka bermain, tetapi bagaimana caranya bermain sambil belajar.
"Anak akan lebih mudah menyerap ilmu kalau cara belajar mengajarnya menyenangkan. Kita ikuti fitrah anak. Lokasi tetapnya sudah kita siapkan di eks Taman Bunga Tik Alie Kesambe Baru. Namun nanti bukan hanya di Taman Tik Alie saja, bisa saja nanti kita ke lokasi-lokasi lain, sesuai kebutuhan," terang Mardiono.
Selain belajar di alam terbuka, di waktu-waktu tertentu tetap akan dilaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalam ruangan. Gedungnya pun sudah siap berlokasi di Desa Air Meles Bawah dekat BTN Brimob. Jadi, meskipun dengan metode berbeda, SDIT Alam AR Rayhan ini sama seperti sekolah formal lainnya, tetap melaksanakan ujian sebagai bahan evaluasi dan ketika lulus murid menerima ijazah.
Karena itu, pihak yayasan sengaja merekrut guru-guru berusia muda yang masih enerjik dan kreatif. Sebab, guru nantinya akan lebih banyak mencatat dan tahu apa yang harus dilakukan untuk mengasah kemampuan anak dalam belajar.
Di sisi lain, launching SDIT Alam Ar-Rayhan ditandai dengan lomba menggambar yang diikuti tidak kurang dari 500 pasang orang tua dan anak dari Taman Kanak-kanak dan Raudlatul Athfal se-Kabupaten Rejang Lebong. Secara resmi launching dilakukan langsung oleh Bupati Rejang Lebong, Syamsul Efendi dan dihandiri unsur Forkopimda Rejang Lebong. Lomba menggambar tersebut memperembutkan Juara 1 sampai 10 dan 26 orang pemenang hiburan dengan hadiah utama tablet, televisi LED, lemari, sepeda dan lainnya.